Luka adalah suatu keadaan terputusnya kontinuitas jaringan tubuh, yang dapat menyebabkan terganggunya fungsi tubuh sehingga dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
luka sendiri mempunyai 2 jenis secara umum yaitu luka mekanik dan luka nonmekanik berikut penjelasannya:
luka sendiri mempunyai 2 jenis secara umum yaitu luka mekanik dan luka nonmekanik berikut penjelasannya:
- luka mekanik
- vulnus scissum atau luka akibat benda tajam. biasanya pinggiran luka kelihatan rapi misalnya luka tersayat pisau atau silet.
- vulnus contusum, luka memar dikarenakan cedera pada jaringan bawah kulit akibat benturan benda tumpul. misalnya, seseorang terkena lemparan bola kasti keras
- vulnus kaceratum, luka robek akibat terkena mesin atau benda lainnya yang menyebabkan robeknya jaringan rusak yang dalam. misalnya, seseorang yang mengalami luka robek akibat terkena gesekan di aspal jalan yang sangat kasar biasanya pada kecelakaan hebat.
- vulnus punctum, luka tusuk yang kecil diabgian luar (bagian mulut luka ), akan tetapi besar dibagian dalam luka dimana pada bagian luar hanya terlihat luka hanya menunjukan kecilnya luka yang terjadi namun pada bagian dalam dari luka terdapat luka yang lebih besar dari luka yang terlihat di bagian luar.
- vulnus seloferadum, luka tembak akibat tembakan peluru. bagian tepi luka tampak kehitam-hitaman
- vulnus morcum, luka gigitan yang tidak jelas bentuknya pada bagian luka,misalnya akibat gigitan atau serangan hewan buas yang menerkam secara berlulang-ulang pada tempat yang sama.
- vulnus abrasio, luka terkikis yang terjadi pada bagian luka dan tidak sampai ke pembuluh darah terjadi pada daerah kulit atau bagian luar tubuh. biasanya akibat gesekan pada saat jatuh.
- luka nonmekanik terdiri atas
- luka akibat zat kimia
- luka akibat termik
- luka akibat radiasi
- luka akibat sengatan listrik
Proses penyembuhan luka
- tahap respons inflamasi akut terhadap cedera, tahap ini dimulai saat terjadinya luka. pada tahap ini terjadi proses hemostatis yang ditandai dengan pelepasan histamin dan mediator lain lebih dari sel-sel yang rusak, disertai proses peradangan dan migrasi sel darah putih ke daerah yang rusak.
- tahap destruktif. pada tahap ini terjadi pembersihan jaringan yang mati oleh leukosit polimorfonuklear dan makrofag
- tahap poliferatif. pada tahap ini pembuluh darah baru diperkuat oleh jaringan ikat dan menginfiltrasi luka
- tahap maturasi. pada tahap ini terjadi reepitelisasi, kontraksi luak dan organisasi jaringan kulit.
Faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka
- memengaruhi luka karena luka membutuhkan peredaran darah yang baik dalam pemrtumbuhan dan perbaikan sel. biasanya pada pasien yang mengalami luka dan terputusnya pembuluh darah jika tidak segera di sambung kan maka daerah yang tidak mendapat suplai darah akan mati.
- anemia, pada orang dengan anemia kadar haemoglobin dalam darah mengalami kekurangan sedangkan perbaikan sel membutuhkan kadar protein yang cukup sedangkan protein sendiri terdapat pad haemoglobin (Hb)
- usia, pada seseorang yang telah mengalami penuaan pada usia lanjut akan mengalami perlambatan proses penyembuhan luka akibat menurunnya sistem perbaikan sel.
- penyakit lain, ada beberapa penyakit yang mengganggu proses penyembuhan luka seperti pasien dengan diabetes melitus dan ginjal dapat mempengaruhi proses penyembuhan pada luak
- nutrisi, seperti halnya pada poin ke 2 dalam proses penyembuhan luka membutuhkan protein yang cukup bukan hanya protein namun vitamin dan mineral lainnya juga dapat membantu proses penyembuhan luka.
- kegemukan, obat-obatan, merokok, dan stress juga dapat mempengaruhi proses penyembuhan luka misalnya orang yang banyak mengkomsumsi obat-obatan bisa saja mengalami restensi pada obat contohnya restensi terhadap antibiotik akibat keseringan mengkomsumsi dalam dosis yang berlebih.
Masalah yang bisa saja terjadi pada luka
- perdarahan, biasanya pada luka-luka kecil perdarahan tidak begitu berpengaruh namun pada luka yang besar misalnya pasien fraktur sehingga putus atau robeknya pembuluh darah maka erjadi perdarahan hebat yang ditandai dengan kenaikan denyut nadi, kenaikan pernapasan, penurunan tekanan darah, melemahnya kondisi tubuh, kehausan, keadaan kulit yang dingin dan lembab serta jika dibiarkan pada jangka waktu yang lama dapat menyebabkan dehidrasi, kekurangan volume carian akut dan kematian.
- infeksi, luka yang mengalami infeksi terdapat tanda-tanda sepeti kulit kemerahan, demam atau panas, rasa nyeri dan timbul bengkak, jaringan disekitar luka mengeras, serta adanya kenaikan leukosit dan pada fase akhir timbulnya pus (nanah)
- dehiscene, merupakan pecahnya luka sebagian atau seluruhnya yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor misalnya kegemukan, kekurangan nutrisi, trauma, dan lain-lain sering ditandai dengan kenaikan suhu badan, febris, takikardia, rasa nyeri pada daerah luka
- eviceration, yaitu menonjolnya organ tubuh bagian dalam kearah luar melalui luka. hal ini dapat terjadi jika luka yang dialmi tidak segera menyatu dengan baik atau akibat dari proses penyembuhan luka yang lambat.
semoga bermanfaat............
Tidak ada komentar:
Posting Komentar