Selasa, 02 Oktober 2018

Manajemen Pasien Safety

           keselamatan pasien adalah bebas dari cedera fisik dan psikologis yang menjamin keselamatan pasien, melalui penetapan system operasional, meminimaliskan terjadinya kesalaha, mengurangi rasa tidak aman pasien dalam sistem perawatan kesehatan dan meningkatkan pelayanan yang optimal (Canadian Nursing Assoociation, 2004). Jadi dapat disimpulkan bahwa keselamatan pasien adalah pasien bebas dari cedera fisik seperti jatuh dari tempat tidur, kesalahan pemberian obat,kesalahan tindakan operasi  dan lainnya yang menimbulkan kerusakan atau kecacatan pada kondisi fisik pasien. sedangkan cedera psikologis adalah pasien yang dirawat menjadi takut untuk datang kerumah sakit karena pengalaman yang tidak baik terhadap rumah sakit, pasien yang menjadi trauma psikologis terhadap peralatan medis pada umumnya terjadi pada anak-anak oleh karena itu perlu orientasi yang baik terhadap pasien usia tergolong anak-anak.
          Tujuan dari manajemen pasien safeti adalah:

  1. Terciptanya budaya keselamatan pasien dirumah sakit
  2. Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat
  3. Menurunya angka kejadian tidak diharapakan (KTD) dirumah sakit
  4. terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian tidak diharapkan
Tujuh langkah keselamatan pasien
  1. Bangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien, jika setiap tenaga kesehatan memiliki kesadaran akan keselamatan pasien maka setiap tenaga kesehetan akan melakukan segala upaya agar tidak terjadinya insiden yang tidak dinginkan misalnya dengan melakukan tindakan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang ditetapkan oleh rumah sakit atau pelayanan kesehatan tempat berkerja
  2. Pimpin dan dukung staf. seorang pemimpin yang sudah menjaga dan mendukung stafnya dan memimpin dengan cara memberikan contoh yang baik maka dengan begitu seorang pimpinan sudah memimpin dan mendukung stafnya agar selalu utamakan keselematan pasien.
  3. Integritaskan aktivitas pengelolaan resiko. dalam hal ini sistem dan proses pengelolaan resiko perlu dikembangkan agar dapat meminimaliskan terjadinya cedera atau insiden.
  4. Kembangkan sistem pelaporan, pastikan agar para staf tenaga medis mengerti cara melaporkan insiden yang terjadi dan di kembangkan agar mudah dalam pelaporan. 
  5. Libatkan dan berkomunikasi dengan pasien. seorang tenaga medis khusunya seorang perawat perlu untuk mengembakan cara dalam berkomunikasiyang terbuka dengan pasien sehingga pasien dapat menceritakan keadaan pasien secara keseluruhan.
  6. Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien. dengan ini maka staf dapat menganalisis masalah yang pernah terjadi dan mencari akar masalah yang sebenarnya terjadi juga mencari jalan keluar untuk kedepannya.
  7. Gunakan informasi yang ada tentang kejadian atau masalah untuk melakukan perubahan pada sistem pelayan.
Sasaran dalam keselamatan pasien meliputi terjadinya hal-hal berikut
  1. Ketepatan identifikasi pasien
  2. peningkatan komunikasi yang efektif
  3. peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspasdai ( High-Alert)
  4. kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedure, dan tepat-pasien operasi
  5. pengurangan risiko infeksil terkait pelayanan kesehatan
  6. pengurangan risiko pasien jatuh 
Tujuh standar keselamatan pasien

  • Hak pasien
                kriterianya adalah
    • Harus ada dokter penanggung jawab pelayanan
    • Dokter penanggung jawab pelayanan wajib membuat rencan pelayanan
    • Dokter penanggung jawab pelayanan wajib memberikan penjelasan yang jelas dan benar kepada pasien dan keluarga tentang rencana dan hasil pelayanan, pengobatan atau prosedure untuk pasien termasuk kemungkinan terjadinya KTD
  • Mendidik pasien dan keluarga
                kriterianya adalah : dengan mendapatkan pendidikan tersebut diharapkan pasien dan                             keluarga dapat
    • Memberikan info yang benar, jelas, lengkap, dan jujur
    • Mengetahui kewajiban dan tanggung jawab
    • Mengajukan pertanyakan untuk hal yang tidak dimengerti 
    • Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan
    • Mematui intruksi dan menghormati peraturan RS
    • Memperlihatkan sikap menghormati dengan tenggang rasa
    • Memenuhi kewajiban finansial yang disepakati
  • Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
               kriterianya adalah:
    • Koordiansi pelayanan secara menyeluruh
    • Koordianasi pelayanan disesuaikan kebutuhan pasien dan kelayakan sumber daya
    • Koordianasi pelayanan mencangkup peningkatan komunikasi
    • Komunikasi dan transfer informasi antar profesi kesehatan
  • Penggunaan metode-metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien
                 kriterianya adalah
    • Setiap rumah sakit harus melakukan proses perancangan ( design) yang baik, sesuai dengan ''Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien Rumag Sakit''.
    • Setiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan data kinerja
    • setiap rumah sakit harus melakukan evaluasi intensif
  • Peran kepemimpinan dlaam meningkatkan keselamatan pasien
                kriterianya adalah
    • Terdapat tim antar disiplin untuk mengelola program keselamatan pasien
    • Tersedia program proaktif untuk identifikasi resiko keselamatan dan program meminimalkan insiden
    • Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua komponen dari rumah sakit terintegrasi dan berpatisipasi
    • tersedianya prosedur cepat tanggap terhadap insiden, termasuk asuhan kepada pasien yang terkena musibah, membatasi risiko ada orang lain dan penyampaian informasi yang benar dan jelas untuk keperluan analisis
    • tersedianya mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan dengan insiden
    • tersedia mekanisme untuk menangani berbagai jenis insiden
    • terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antar unit dan antar pengelola pelayanan
    • tersedia sumber daya dan sistem informasi yang dibutuhkan
    • tersedia sasaran terukur, dan pengumpulan informasi menggunakan kriteria objektif untuk mengevaluasi afektivitas perbaikan kerja rumah sakit dan keselamatan pasien.
  • Mendidik staf tentang keselamtan pasien 
              kriterianya adalah
    • memiliki program diklat dan orientasi bagi staf baru yang memuat topik keselamatan pasien
    • mengintegrasikan topik keselamatan pasien dalam setiap kegiatan inservice training dan memberi pedoman yang jelas tentang pelaporan insiden
    • menyelenggarakan pelatihan tentang kerja sama kelompok guna mendukung pendekatan interdisiplin dan kolaboratif dalam rangka melayani pasien
  • Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien
             kriterianya adalah
    • disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain proses manajemen untuk memperoleh data dan informasi tentang hal-hal terkait dengan keselamtan pasien
    • tersedia mekanisme identifikasi maslah dan kendala komunikasi untuk merevisi manjemen informasi yang ada.


daftar pustaka
Irwan, Hadi.2017. Buku Ajar Manajemen Keselamatan Pasien.Yogyakarta : Deepublish
    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar