https://image.slidesharecdn.com/pertemuan-2pendekatanpsikososial-161106222701/95/psikologi-sosial-pendekatan-psikososial-1-638.jpg?cb=1526234635 |
konsep diri merupakan semua tanda, keyakinan dan pendirian yang dimiliki seseorang sebagai pengetahuan terhadap dirinya yang dapat mempengaruhi dirinya terhadap orang lain termasuk karakter, kemampuan, nilai, ide, dan tujuan.dalam konsep diri terdapat beberapa komponen yaitu:
- gambaran diri atau citra diri adalah mencakup sikap individu terhadap tubuhnya sendiri, termasuk penampilan fisik, stuktur, dan fungsinya. perasaan mengenai citra diri meliputi hal-hal yang terkait dengan seksualitas, femininitas, dan maskulinitas, keremajaan dan kekuatan
- harga diri adalah penilaian seseorang tentng dirinya dengan menganalisis kesesuaian antara perilakunya dengan keidealan diri orang lain. harga diri diperoleh dari penghargaan terhadap diri sendiri dan terutama dari orang lain. perkembangan harga diri juga ditentukan oleh perasaan diterima, dicintai, dihormati oleh orang lain, serta keberhasilan yang pernah dicapai indivu dalam hidupnya
- peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan oleh kebanyakan orang yang sesuai dengan funsi yang ada dalam masyarakat atau suatu pola sikap, perilaku, nilai, dan tujuan yang diharapkan dari seseorang berdasarkan posisinya dimasyarakat.
- identitas diri adalah penilaian individu tentang dirinya sebagai suatu kesatuan yang utuh. identitas sendiri menggambarkan konsistensi seorang sepanjang waktu dan dalam berbagai keadaan serta keunikan yang dimiliki dibandingkan dengan orang lain
dari keempat point diatas sudah sangat jelas bahwa seorang manusia akan merasa dirinya lengkap secara perasaan psikologinya jika ke empat point tersebut di miliki dan terpenuhi dan akan membuat atau membantu status kesehatan seseorang.
dalam konsep diri ada tahap-tahap perkembangan sesuai dengan usianya yaitu sebagai berikut :
- usia 1-1 tahun
- menumbuhkan rasa percaya dari konsistensi dalam interaksi pengasuhan dan pemeliharaanyang dilakukan oleh orang tua atau orang lain.
- membedakan dirinya dari lingkungan
- usia 2-3 tahun
- mulai menyatakan apa yang disukai dan yang tidak disukai
- meningkatnya kemandirian dalam berpikir dan bertindak
- menghargai penampilan fungsi tubuh
- mengembangkan diri dengan mencotoh orang yang dikagumi, meniru dan bersosialisasi
- usia 3-6 tahun
- memiliki inisiatif
- mengenali jenis kelamin
- meningkatnya kesadaran diri
- meningkatnya keterampilan berbahasa, termasuk pengenalan akan perasaan seperti senang, kecewa, dan sebagainya
- sensitif terhadap umpan balik dari keluarga
- usia 6-12 tahun
- menggabungkan umpan balik dari teman sebaya dan guru, keluarga tidak lagi dominan
- meningkatnya harga diri dengan penguasaan keterampilan baru ( misalnya membaca, matematika, olahraga, musik)
- menguatnya identitas seksual
- menyadari kekuatan dan kelemahan
- usia 12-20 tahun
- menerima perubahan tubuh/ kedewasaan
- belajar tentang sikap, nilai, dan keyakinan menentukan tujuan masa depan
- merasa positif atas berkembangnya konsep diri
- berinteraksi dengan orang-orang yang menurutnya menarik secara seksual atau intelektual
- usia 20-40 tahun
- memiliki hubungan yang intim dengan keluarga dan orang-orang lain
- memiliki perasaan yang stabil dan positif mengenai diri
- mengalami keberhasilan transisi peran dan meningkatnya tanggung jawab
- usia 40-60 tahun
- dapat menerima perubahan penampilan dan ketahanan fisik
- mengevaluasi ulang tujuan hidup
- merasa nyaman dengan proses penuaan
Faktor yang memengaruhi konsep diri
- lingkungan
- pengalaman masa lalu
- tingkat tumbuh kembang
Kehilangan dan berduka,
kehilangan adalah suatu situasi aktual maupun potensial yang dapat dialami individu ketika berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya ada, baik sebagian atau keseluruhan, atau terjadi perubahan dalam hidup sehingga terjadi perasaan kehilangan, kehilangan merupakan pengalaman yang pernah dialami setiap orang, respon seseorang terhadap kehilangan dangat di pengaruhi oleh respon individu sebelumnya ( potter & perry, 1997)
- jenis kehilangan
- kehilangan objek eksternal ( misalnya kecurian atau kehancuran akibat bencana alam)
- kehilangan lingkungan yang dikenal (misalnya berpindah rumah, dirawat dirumah sakit, atau berpindah pekerjaan)
- kehilangan sesuatu atau seseorang yang berarti misalnya( pekerjaan, kepergiaan anggota keluarga atau teman dekat, perawat yang dipercaya, atau binatang peliharaan)
- kehilangan suatu aspek diri ( misalnya anggota tubuh dan fungsi psikologis atau fisik)
- kehilangan hidup ( misalnya kematian anggota keluarga, teman dekat, atau diri sendiri)
- dampak kehilangan
- pada masa anak-anak, kehilangan dapat mengancam kemampuan untuk berkembang, kadang-kadang akn timbul regresi serta rasa takut untuk ditinggalkan atau dibiarkan kesepian
- pada masa remaja atau dewasa muda, kehilangan dapat menyebabkan disintegrasi dalam keluarga
- pada masa dewasa tua, kehilangan khususnya kematian pasangan hidup, dapat menjadi pukulan yang sangat berat dan menghilangkan semangat hidup orang yang ditinggalkan
Berduka merupakan reaksi emosional terhadap kehilangan. hal ini diwujudkan dalam berbagai cara unik pada masing-masing orang dan didasarkan pada pengalaman pribadi, ekspetasi budaya, dan keyakinan spiritual yang dianutnya. sedangkan istilah berduka mencangkup berduka dan berkabung, yaitu perasaan didalam dan reaksi keluarga orang yang ditinggalkan. berkabung adalah periode penerimaan terhadap kehilangan dan berduka
- jenis berduka
- berduka normal, terdiri atas perasaan, perilaku, dan reaksi yang normal terhadap kehilangan. mislanya, kesedihan , kemarahan , menangis, kesepian, dan menarik diri dari aktivitas untuk sementara
- berduka antisipasif, yaitu proses melepaskan diri yang muncul sebelum kehilangan atau kematian yang sesungguhnya terjadi. misalnya, ketika menerima diagnosis terminal, seseorang akan memulai proses pemisahan dan menyelesaika berbagai urusan didunia sebelum ajalnya tiba
- berduka yang rumit, dialami oleh seseorang yang sulit untuk maju ke tahap berikutnya, yaitu tahap kedukaan normal. masa berkabung seolah-olah tidak kunjung berkahir dan dapat mengancam hubungan orang yang bersangkutan dengan orang lain.
- berduka tertutup, yaitu kedukaan akibat kehilangan yang tidak dapat diakui secara terbuka .
- respon berduka
- tahap pengingkaran
- tahap marah
- tahap tawar menawar
- tahap depresi
- tahap penerimaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar